Archives

Ewot, Puisi Dan Kereta Terakhir

Dapat ewot lagi nih..
Dari blog yang baru kutahu ternyata orang jogja.
*Ya ampun mbok kalo masih satu kota gitu kan diantar sendiri ra po2 tho mbak.. hehehe

Makasih buat mbak Tisti Rabbani buat ewotnya. *iki daun opo lope2 tho mbak.. :)

Sekali lagi, dan berkali-kali lagi.
Ewotnya pasti mentok disini, jadi kalau mau silakan pas mampir disini sekalian bawa pulang.

Baiklah, karena aku tidak begitu bagus bernyanyi dan aku tidak tahu mau ngasih apa buat mbak Tisti, maka lebih memungkinkan kalau aku meracau tidak jelas.. hehehe
Sebuah puisi, dari hasil merenung di genteng... *kamar mandi selalu penuh.. :)


Untukmu yang berbahasa kalbu
Aku hanya ingin bicara tentang hati
Sebuah cerita tentang diriku
Seperti biasanya

Untukmu sang pemilik cinta
Kata-kata adalah doa
Pelajaran pertama tentang hidup adalah mati
Seperti melihat matahari

Untukmu teman sehati
Datang dan pergi adalah hidup
Berjalan dengan alur yang berirama
Seperti roda kehidupan

Untukmu penulis garis tangan
Masa lalu adalah kenangan
Masa depan adalah bayangan
Seperti aku yang berdiri d masa sekarang


Tidak terlalu buruk bukan.. :D
*Kalo ada yang bilang jelek, selamat anda mengerti puisi, aku aja yang nulis ndak ngerti.. hahaha

Sukses buat KBO3..
Dan selamat berpuasa buat saudara2ku yang muslim.
Mau ngejar kereta masa depan dulu, sudah mepet..
Pas gubuk reot ini ditinggal, tolong dilihatin ya, siapa tau ada yang mau nyolong atau nyampah.. hehehe

Akhir kata 'jangan tanya kemana aku pergi, tanya kapan aku kembali..'
hahaha.. narsis dotcom.

Telusuri Jejak..
Karena Dia Ada

leave nothing but footprints
take nothing but picture
kill nothing but time

Sekitar pertengahan 2005, ketika nongkrong dengan teman2 SMA yang sama2 mengadu nasib di kota pelajar.
Seorang teman bercerita tentang merapi, dan reaksi alami anak muda waktu itu adalah mencoba.

Berlima, tanpa pengalaman sama sekali, hanya bermodal nekad dan cerita dari seorang teman yang baru mendapat cerita dari temannya tentang merapi.
Berangkatlah lima orang sok jagoan untuk mendaki merapi, tanpa persiapan yang matang dan logistik yang memadai.
Yang paling banyak dibawa adalah rokok dan air api.
Dan terbukti, lima orang sok jagoan sudah kehabisan bekal di tengah2 perjalanan, hanya tekad yang masih ada.
Berkat bantuan tuhan, ternyata lima orang sok jagoan itu berhasil ke puncak.
Tertawa puas di puncak garuda..
Merapi, agustus 2005 *ketika itu puncak garuda masih utuh, belum hancur kena gempa.

it's not the mountain we conquer, but ourselves - Sir Edmund Hillary

Ketika sedang ngumpul di kampus, teman2 merencanakan untuk mendaki merapi, merayakan kemerdekaan di atas sana.
Teman2 mengajak, aku bergeming.
Dua tahun sudah lewat, cerita tentang merapi bahkan sudah terlupakan.
Sedikitpun sudah tidak ada niat naik gunung lagi, cukup sekali.
Seorang teman berkata 'lihatlah gunung itu kawan, setiap hari kita lihat dari bawah sini. Apa kau tidak ingin melihat apa yang dilihat oleh gunung itu.'

Degghhh....










Dan inilah aku, yang kembali lagi ke merapi dengan persiapan yang lebih baik.
Kembali tertawa puas di puncak garuda.
Merapi 17 agustus 2007 *puncak garuda sudah berubah, terkena gempa tahun 2006.

Setahun lewat, merapi membuatku jadi sangat betah untuk kembali lagi mendaki gunung. Ada sesuatu yang menarikku untuk kembali naik.
Dari Merbabu sampai Sindoro, Dari lawu sampai Gede-Pangrango, kunaiki hanya untuk sebuah kenikmatan.
Melihat edelweis tumbuh, bunga abadi yang sayangnya banyak dipaksa pindah tempat oleh orang2 yang merasa bunga itu lebih pantas di rumah pacarnya.
Gunung menjadi candu, selalu membawa cerita hidup.

Teman2 mengajak naik gunung lagi, tapi bukan merapi.
Gunung yang berbeda, lebih tinggi dan lebih jauh lokasinya.
Tanpa berpikir, langsung ikut.
perjalanan hampir 10 jam naik motor melewati banyak kota dan berbagai kejadian selama perjalanan.


Kembali lagi aku ke puncak, gunung tertinggi di jawa tengah dan kedua di jawa.
Menyenangkan ketika kau berdiri di puncak dan awan ada di bawahmu, memandang keajaiban tuhan.
Merayakan kemerdekaan di atas sana.

*ada cerita seru ketika perjalan pulang, dari 7 motor yang ikut pulang, semuanya kena musibah. Enam motor bocor ban dan satu motor jatuh terselip di lubang, untung tidak apa2. Motor terakhir yg kena musibah kebetulan aku yang bawa. Sedang menunggu tambal ban, seorang teman nyeletuk.. 'mungkin kita lupa berdoa kali pas kita pulang, ayo kita berdoa dulu.' Dan percaya atau tidak, setelah itu semua mulus sampai tujuan pulang.
Slamet, 17 agustus 2008

Baru saja aku kembali dari gunung gede awal juni lalu.
Seorang teman bilang.. '17 belasan di semeru gimana..? mau..?'
Seperti sebuah iklan provider kartu hp.

Menggoda.. jelas sangat menggoda.
Bagaimanapun, semeru sebuah mistis buatku.
Setiap orang yang pernah naik dan bercerita tentang semeru selalu membuatku cemburu.
Aku ingin melihat memorial Soe Hok Gie dan Idhan Lubis, menulis di atas danau Ranu Kumbolo, melewati Tanjakan Cinta dan berfoto dengan latar letusan Mahameru.

Tapi sayang, kali ini aku harus berkata tidak.
Aku harus berlomba dengan kenyataan.
Masa depanku sudah lama kuabaikan, dan ini harus diprioritaskan.

Semeru, mungkin tidak sekarang aku datang.
Tapi pasti aku akan datang, tertawa puas di puncak mahameru.
agustus 2009.


Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo

Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda

Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba

Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa

Mahameru-Dewa 19

Telusuri Jejak..
Thank You For Smoking

Jangan langsung menjudge judul diatas.
Aku nonton ini sudah hampir dua minggu yang lalu, dan sepanjang film kata2 yang paling sering keluar dari mulutku adalah 'wow', 'hah' dengan ekspresi muka mesem2 diselingi senyum2 gak jelas dan akhirnya yang mendominasi adalah ketawa.

Yup, ini film komedi.
tapi jika kalian mengharap adegan2 slaptik, sorry 'ini bukan film yang kalian cari'.

Film ini bercerita tentang seorang lobbyist atau jubir dari sebuah industri rokok yang bernama Nick Naylor.
Jadi si Nick ini adalah seorang argumentator yang sangat hebat dan dijuluki 'the devil' karena tempatnya bekerja adalah industri yang paling banyak membunuh manusia.
Bahkan ketika dia bilang kadal itu adalah bayi komodo, maka hampir dipastikan 99% yang mendengarkan argumennya akan percaya.

Adegan pertama film langsung menyuguhkan bagaimana argumen nick pada sebuah acara talk show dengan bocah penderita kanker gara2 rokok.
Begitu pintarnya si nick berargumen, hingga si anak malah bersimpati pada rokok.
Nick, ketika di acara talk show mengatakan kalau perusahaannya akan mendonasikan 50 juta US sebagai bentuk dukungan agar anak2 di bawah umur tidak merokok dan itu membuat bosnya yang bernama BR kelabakan dan berpikir itu ide yang gila.
Tapi Nick menyakinkan bosnya dan mengusulkan untuk menggunakan bintang film dalam mempromosikan rokok.
Dimulailah petualangan Nick ke hollywood untuk melobi manajemen artis dan semua dana ditanggulangi oleh seorang milyader yang bernama captain.

Di film ini juga diceritakan sisi lain seorang Nick Naylor, bagaimana dia mendidik anaknya dan mengajak anaknya ikut ke holiwood dalam proses kerjanya..
Di samping itu Nick juga punya dua orang 'teman' yang rutin bertemu untuk sekedar makan malam dan mengobrol. Trio ini bernama 'Merchant of Death' squad atau disingkat MOD squad. Yang satu adalah jubir perusahaan minuman anggur dan satunya adalah jubir dari perusahaan senjata api. Benar2 partner in crime.. :D

Begitu hebatnya Nick dalam berargumen hingga membuat banyak orang yang merasa kepentingannya terganggu. Dalam sebuah acara talk show, Nick menerima telepon ancaman dari seseorang yang tidak suka atas kelakuan Nick.
Dan terbukti ketika Nick diculik dalam van dan diberi begitu banyak nikotin hingga Nick koma, tapi justru hal itu malah membuat Nick menjadi semakin terkenal.

Nick akhirnya kalah oleh seorang reporter wanita.
Bukan kalah oleh argumen, tapi karena begitu terpesonanya Nick pada si reporter hingga akhirnya Nick membuka begitu banyak rahasia hidupnya, motivasinya menjadi jubir di tobacco industry hingga relasinya dengan MOD squad.
Tentu saja semuanya off the rocord dan tempatnya dimana saja.. :))

Yang tidak disadari Nick adalah dia baru saja menggali kuburannya.
Ketika suatu pagi dia membaca koran, begitu terkejutnya dia mengetahui fotonya ada di halaman utama dan semua pembicaraannya ditulis di koran.
Semua argumennya ditulis oleh si reporter.
Dia kehilangan pekerjaannya, MOD squad terendus oleh media, gagalnya kerjasama dengan artis hollywood. Nick depresi..

Tapi berkat anaknya akhirnya Nick bangkit lagi dan mengembalikan reputasinya sebagai argumentator.

Ya, ini memang film tentang bagaimana seseorang begitu ngotot berargumen untuk menentang cara pandang orang tentang rokok.
Inti dari film ini adalah kekuatan argumennya, kalau aku bilang sih ini drama-komedi satir. *halah apa lagi ini istilah.. hehehe
Setelah film ini aku baru tahu tentang perbedaan argumen dan negosiasi, jadi Nick bukan seorang negosiator, Nick seorang argumentator.
Istilah anak gaulnya adalah 'tukang ngeles'. hahaha
Tapi Nick ngelesnya dengan sangat elegan, hingga lawan bicaranya biasanya kehabisan kata2.

Banyak pelajaran yang kuambil dari film ini, satu qoute yang paling kusukai di film ini adalah

'aku tidak perlu membuktikan argumenku. Aku hanya perlu membuktikan kalau argumenmu salah, dan jika kau salah otomatis aku di pihak yang benar. apakah argumenku benar atau salah itu sudah tidak penting lagi'.
*diterjemahkan dari bahasa inggris dengan semena-mena.. maklum teksnya inggris. haha

Atau ketika Nick sedang berhadapan dengan senat untuk mengemukakan argumennya tentang perlunya gambar tengkorak dipasang di bungkus rokok.

'Aku tidak mengerti maksud dari gambar itu pak, jika kau mengatakan itu sebagai gambar tanda bahaya, maka harusnya itu lebih bagus ditempel di kenderaan karena jelas sekali kenderaan lebih banyak menyumbang kematian di negeri ini.
Senator menyela dan mengatakan kalau itu adalah kecelakaan, dan mencoba mengalihkan dengan statistik. Nick dengan luwes menjawab..
Kalau mau berbicara statistik, kolestrol adalah pembunuh nomor satu dan itu dari makanan yang berbahan keju, kenapa keju tidak ditempeli...?'
huahaha keren ngelesnya.. *masih dengan terjemahan yang semena-mena.

Atau ketika ada seorang anak kecil mengatakan pada Nick kalau merokok bisa membunuh..
'siapa yang mengatakannya padamu..'
'ibuku..'
'apakah ibumu dokter..?'
'bukan..'
'ahli kesehatan..?'
'bukan..'
'sepertinya ibumu bukan ahli rokok..'
'enghhh'
'kau percaya ibumu..?'
'tentu saja..'
'bagaimana kalau ibumu melarang kau makan coklat, apa kau mau..?'
'tentu tidak, aku suka coklat..'
'berarti kau tidak percaya ibumu..'
'enghhh..'
'Kalau kau begitu mempertahankan coklat, kenapa rokok tidak..?'
huahahaha, asli aku ketawa kadang senyum2 sediri.. *masih diterjemahkan dari bahasa inggris dengan bahasa yang semena-mena..

Atau ketika si senator yang sudah kehabisan argumen, menyerang nick dan berkata
'Kau selalu mengatakan pada kami bagaimana membesarkan anak, maka kau kutanya apakah kau memperbolehkan anakmu merokok..?'
'tentu tidak, dia belum 18 tahun dan UU melarang anak di bawah umur untuk merokok..'
'Ketika dia ulang tahun ke-18, apakah kau akan memberikannya rokok..?'
Nick berpikir sejenak.. lalu bilang..
'Jika dia memintanya, aku akan memberikan satu pack sebagai hadiah..'
*still semena-mena terjemahannya.. :)

Film ini bukan menyuruh orang untuk merokok.
Film ini justru menyentil orang2 yang skeptis tentang rokok.
Ngomong berkoar2 tentang bahaya rokok tapi ketika dilihat kenyataan justru pendapatan negara banyak datang dari rokok.
Acara2 besar malah disponsori perusahaan rokok.
Film ini tentang sebuah pilihan.

Oh ada satu lagi perkataan nick yang maknyus banget, ketika dia ditanya dampak rokok terhadap anak2.

'Tugas kitalah sebagai orang tua untuk mengajarkan dan memberi tahu tentang semua hal2 di sekitar anak2 kita, termasuk rokok. Hingga nanti ketika mereka sudah bisa memilih, mereka tahu apa yang terbaik buat mereka'. *kalo yang ini aku buka kamus.. :D

Thank You For Smoking Dirilis pada tahun 2006.
Diambil dari buku kotroversial dengan judul yang sama karangan Christopher Buckley.
Bukunya sendiri pertama terbit pada tahun 1994 dan di cetak ulang tahun 2008.

'pa berhentilah merokok, gak baik buat kesehatan..'
'berapa lama kita menikah bu..?'
'10 tahun..'
'apakah aku suami yang baik..?'
'kau adalah suami terbaik buatku..'
'apakah kau bahagia..?'
'tentu saja pa..'
'cuma kau dan rokok yang menjadi kebahagiaanku. apakah kau akan tega merebut kebahagiaanku..?'
'arrggh...'


nb: yang diatas gak usah dipraktekkan, atau kalo gak silakan diterjemahkan ke bahasa inggris.. huahahaha

Telusuri Jejak..
Aku Ingin Berpuisi

Aku ingin bernyanyi, tapi tidak usahlah.
Nanti kedengaran tetangga sebelah, malu. Sebetulnya sadar diri, cukuplah pita suara ini kugunakan untuk mengeluarkan ocehan2 yang tidak penting, kalau sampai ditambah bernyanyi, dimana lagi harga diriku.
Cukup.. cukuplah dinding kamar mandi yang menjadi saksi bisu seperti apa parahnya suaraku bernyanyi.

Dari blog yang isi postingannya kebanyakan tentang rumah tangga atau percintaan, cinta vertikal dan cinta horizontal.
Ada yang memberiku ewot,si teteh Latifah Hizboel a.k.a ateh75.
Ewot titipan yang kembali dititipkan.
Mungkin untuk menyuruhku cuap2 kali, seperti penyiar radio gitu. :)

Lalu ada lagi, yang ini porsi dobel.
Si mbak ini yang paling sering update soal nulis blog, sang cerpenis yang punya rasa kalau soal menulis.

Jangan liat dari luarnya. Memang banyak bintik2 hitam di sekujur tubuhnya, tapi cobalah bersabar dan mulai menggigitnya, asem pastinya tapi habis itu..
kau akan mencoba untuk menggigitnya lagi, seperti aku yang sedang mencoba menggigit sisa2 roti dan permennya.











Oya, ada satu lagi yang memberiku ewot.
Ewot titipan hasil barteran..
Mengingatkan kita untuk memelihara buku dan menyuruhku rajin membaca kali.. :)
Tanpa berdosa tu ewot aku comot dari rumahnya si mbak itu, dan nangkring di blogku tanpa ada postingan atau paling gak woro2 kata orang jawa.
Mungkin karena jendelanya terbuka terus ya.. :D

Buat si teteh, mbak fanny dan mbak sinta.
terimakasih..

Dan aku tidak tahu ini mau diapakan, selalu begitu.
Ada yang mau...? ambillah, toh ada atau tanpa ewot pada dasarnya kita tetap saudara.
Tulisan yang menyambungkan kita..

Kalau begitu biarlah aku berpuisi, sebagai ucapan terima kasih.
Sebentar..

Untukmu yang berbahasa kalbu.
Aku hanya ingin bi....

'woooiiii, lama banget di kamar mandi. gantian su...'

Arrghh, maafkan aku, nanti puisinya disambung.
kamar mandinya mau dipakai anak kos.. :)

Telusuri Jejak..
Category:   20 Comments
Pemuda Dan Penjaga Hujan

Terlihat lelah, tapi segaris senyum masih sempat tersungging di bibir keriput, seorang manusia lanjut yang masih gagah menantang hidup.
Senja sore ini kelihatan indah sekali, seindah hati laki-laki tua yang merasa dirinya masih berguna untuk orang lain.

Menyeruput es degan, ah segar sekali.

Memandang pepohonan yang anginnya mulai usil mempermainkan dahan si pohon. Sore ini anginnya sedang sentimen, gumamnya dalam hati.

Indahnya hidup di negeri ini, selalu ada cerita di sudut-sudut.
Laki-laki tua teringat masa mudanya, sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuknya keramaian.
Bermain di kali, mengejar burung atau menikmati suara azan yang terdengar dari surau kampung.

Ketika sedang asyik mengenang, tanpa sadar si lelaki tua merasa ditemani.
Seorang anak muda, dengan pakaian necis habis dari loundry, duduk disampingnya, memesan es degan.

Menunggu..
Sepertinya lama, si penjual masih sibuk dengan urusan lain.

Adek dari mana..? si lelaki tua tersenyum menyapa.

Habis lihat pernikahan sodara. Si pemuda tersenyum, sambil mengeluarkan hp, mencoba menghubungi seseorang.

Telepon tersambung, si lelaki tua meneruskan acara minum es nya.
Si pemuda mengumpat, kesal dengan orang yang diteleponnya.

Apaan mereka minta nambah, gak ada itu, kan tadi udah deal segitu, malas saya kalo udah urusan kayak gini. Si pemuda menutup teleponnya.
Rupanya si pemuda kesal dengan pembayaran katering di pernikahan saudaranya.
Menunggu es degan, haus..

Orang-orang negeri ini pada pintar-pintar ngibulin orang ya pak, kesal saya. Pemuda itu mengomel.

Lelaki tua tersenyum.

Kebanyakan korupsi di negeri ini pak, saya baru pulang setelah 6 tahun di London, itu juga karena saudara saya nikah. Kalo gak, beuh.. boro-boro saya mau pulang kesini. Si pemuda nyerocos, mulai habis kesabaran. Sepertinya si pemuda butuh pelampiasan.
Si penjual masih menyiapkan pisau untuk memotong kelapa.

Kreatif itu dek, usaha. Lelaki tua tertawa.

Negeri ini negeri orang pintar dek, apa aja bisa dilakonin.
lihat itu tukang es degan, ndak ada adek temuin di luar negeri orang motong kelapa sambil sms-an. Itu kalau bukan orang pintar gak bisa dek. Lelaki tua terkekeh..

Ah bapak bisa aja. Pemuda itu tersenyum, lalu memperhatikan si penjual memotong kelapa.

Orang-orang disini itu kerja apa saja bisa dek.. tuyul aja bisa disuruh kerja, mau ngepet juga ada dek, ndak usah heran. Lelaki tua tertawa lebih lebar.

Saya gak percaya yang gituan pak, gak masuk akal. Di luar, orang berpikir pake logika pak, makanya negeri ini gak maju-maju. Kata si pemuda sambil melirik sang penjual, haus.

Makanya ndak usah pusing mikirin orang di negeri ini, tuhan aja bisa diajak kompromi, susah kalo pake logika. Lelaki tua tersenyum, teringat doa-doanya sewaktu masih bandel.
'ya Allah, aku memang tidak pantas ke surgamu, tapi jelas aku tidak sanggup kalo masuk nerakamu'.

Pemuda tertawa, bukan membenarkan. Hanya mengukur, ternyata tidak sesuai.

Terdiam, waktu terus berjalan
Ada jeda setelah datangnya es degan dari si penjual yang kata si lelaki tua itu kreatif.
Matahari tertutup awan, mendung.

Ngomong-ngomong bapak kerjanya apa..? si pemuda tiba-tiba bertanya

Terkejut, lalu tersenyum. lelaki tua menoleh sambil menyalakan rokoknya..
saya kerja serabutan dek, ya apa aja yang bisa dikerjakan ya dikerjakan.

Ndak bisa dibandingin sama di luar negeri dek. lelaki tua menebak pikiran si pemuda.
Dan bukan saya aja dek yang kerja serabutan, hampir semua orang di negeri ini ya kerjanya serabutan.Lelaki tua tertawa.

Lho ada gitu ya pak.. si pemuda tersenyum. Senyum heran.

Kadang saya jualan, kadang saya jadi penulis, kalo ada kerja membangun ya saya ikut jadi kuli. Kalau ada yang berantem ya saya jadi hakim, Kalau ada apa-apa ya saya jadi apa-apa dek.
Si lelaki tua tertawa lebar, menghisap rokoknya lalu tertawa lagi.

Si pemuda tertawa, mulai nyambung logikanya.

Bapak habis dari mana tadi..? si pemuda bertanya, mungkin melihat raut lelah di wajah lelaki tua.

Oh.. saya tadi habis kerja di gedung pemuda, bantuin orang nikah.. kata si lelaki tua.

Loh.. di gedung pemuda ya.. saya juga dari sana pak, sodara saya nikah disitu. Si pemuda kaget, tidak menyangka kebetulan ini.

bantuin apa pak..? si pemuda bertanya lagi.
Es degan sudah habis. penjual es sedang menelepon dari hpnya. jadi makelar dia sekarang.

Bantuin buat melancarkan pernikahannya. si lelaki tua membuang rokoknya.

Emang lancar kok pak, trus bapak di bagian mana tadi..? kok saya gak liat.
Dari katering sampai bagian dokumentasi saya yang urus. pikir si pemuda

Lelaki tua tersenyum, langit semakin gelap. Lihatlah, angin mulai berontak..

Saya yang jagain hujan.


Hah..
Si pemuda sukses terdiam, bengong lebih tepatnya.
Logikanya belum sampai kesitu..

Lelaki tua tersenyum, Begitulah negeri ini.
Saya duluan dek, sebentar lagi mau hujan.

Ditulis untuk Creative Theme Day#3: 100% Indonesia Kreatif!
Creative Theme Day

Telusuri Jejak..
Category:   24 Comments
Related Posts with Thumbnails