Archives

Euforia Kagetan

'Bakar aja tu bendera PSSI'
'Nurdin Halid Goblok, mampus aja deh'
'Panitia brengsek.., ngurus tiket aja gak becus!!!'

Mungkin teriakan-teriakan seperti itulah yang terdengar kemarin (18/12/2010) di Senayan.
Bayangkan saja, ribuan orang antri dari pagi, bahkan ada yang menginap di sekitar stadion demi mendapatkan tiket pertandingan semifinal Indonesia - Filipina.

Tapi yang mereka dapat adalah, loket ditutup hari itu. Alasannya, panitia prepare untuk tiket box di hari pertandingan.
Ekspresi kemarahan, jengkel hingga yang putus asa menghiasi langit senayan di hari sabtu kemarin. Dan itu harus disalurkan, toh itu sudah kebiasaan.

Kita kaget, kaget terserang euforia.
Kaget untuk memakai baju merah putih lambang garuda.
Kita kaget kalau menonton turnamen ini harus ke stadion, entah mengerti sepakbola, entah pengen memeriahkan stadion, entah diajak teman, entahlah.
Presiden kita yang memang dasarnya kagetan dan suka euforia malah sumringah dengan ratusan kursi VIP sementara masyarakat tinggal nyalain korek buat bakar kantor PSSI gara-gara gak dapat tiket.
Lengkaplah sudah kekagetan kita.

Ada apa ini...

Fenomena Piala AFF tahun ini begitu menyihir negeri ini, baru kali ini orang-orang terlihat antusias *over antusias* pada turnamen ini.
Triggernya mungkin ada beberapa, contohnya kita tuan rumah selama penyisihan, hausnya kita akan gelar juara turnamen ini karena kita belum pernah juara, serta tentunya naturalisasi pemain.
Media juga memanjakan turnamen ini dengan berita berlebih, khususnya kehidupan si pemain sendiri.
apalagi melihat hasil-hasil bagus yang didapat Tim Nasional selama turnamen, makin bertambahlah gaung turnamen ini.

Dan kita bereuforia...

Di tengah banyaknya kekecewaan tentang negeri ini, dibarengi dengan silih bergantinya musibah yang datang menyambangi, masyarakat butuh sesuatu untuk melemaskan syaraf, bersorak gembira, berceloteh haha hihi, tertawa riang.
Turnamen ini pas, datang di waktu yang tepat dengan segala embel-embelnya.
Lupakan Gayus, pinggirkan dulu Merapi, biarkan saja dulu Nurdin, abaikan sebentar keistimewaan Yogyakarta.
Mari kita dukung Timnas...!!!

Dan kita terjebak euforia...

Spada... kemana saja selama ini?
Ini penyelenggaraan yang ke-8 lho, dan Indonesia bukan sekali ini jadi tuan rumah.
Ada yang ingat Indonesia 3 kali ke final?
Mungkin banyak yang lupa, Indonesia memainkan sepakbola 'gajah' di turnamen ini ketika melawan Thailand yang menyebabkan salah satu pemain Indonesia dilarang bertanding seumur hidup di ajang internasional.
Indonesia tercatat dalam sejarah hitam persepakbolaan dunia.

Lain dulu lain sekarang, katanya...

Benar, timnas kita bergerak ke arah yang lebih baik, tapi jangan lupa, sebuah turnamen, yang diingat adalah sang juara, bukan si runner-up atau semifinalis.
Belum ada yang berbeda dari dulu hingga sekarang, tahan dulu kebanggaan itu.

Gara-gara berita kemarin dan hari ini, saya tergelitik untuk bermain-main dalam imajinasi saya.
Saya berharap Indonesia kalah di pertandingan kedua ini dan gagal melaju ke final.

Apakah suporter karbitan dan orang-orang kagetan yang hendak membakar kantor PSSI itu memiliki kebesaran hati menerima kekalahan sebesar ekspektasi kemenangan yang dibebankan pada Timnas?
Apakah euforia instan ini akan berbalik menjadi keriuhan caci maki dan umpatan-umpatan kepada Timnas...lagi?

Jika masih caci maki dan berujung bakar stadion, itu sangat anti klimaks. Menyedihkan sekali.

Gambar dari mbah google

Telusuri Jejak..
Category:   11 Comments
Related Posts with Thumbnails