Archives

Kesan Pertama Begitu Menggoda

"don't judge a book by it's cover"


Saya percaya otak adalah gudang besar yang berisi perbandingan-perbandingan
Setiap yang kita lihat, maka otak secara spontan akan membandingkan dengan apa yang kita lihat sebelum2nya dengan objek yang sama *teori yg blm dipatenkan :D
Dua detik pertama otak kita ketika melihat kejadian akan bisa langsung menyimpulkan, percaya atau tidak itu menjadi bawah sadar kita.. *teori yang semakin ilmiah.. halah.. :)
Dan tahukah kalian, itu terjadi karena kebiasaan kita di waktu kecil... * teng-tong, teorinya semakin ngawur.. hahaha

Menurut buku yang saya baca *ngikut2 kepompong, seseorang yang di masa kecilnya terbiasa mengatakan 'jelek dan bagus' pada sesuatu, maka di waktu dia besar, 'bagus dan jelek' itu akan menjadi standart penilaiannya.
'ma, aku gak mau pake warna hitam, jelek' *waktu kecil
'aku gak mau baju ini, warnanya hitam, jelek' *waktu remaja
'liat tu orang negro, jelek banget' *waktu dewasa
'aku gak suka cowok itu, kulitnya gak putih, bukan standartku' *padahal kenalan juga belum.. hahaha

Oke, mulai paham kan... bagus... :))
Sekarang mari kita buka pikiran kita, bayangkan apa yang kutulis di bawah ini..
*masuk ke bawah alam sadar anda, semakin lelap....@#@$% romi rafael wanna be.. hehehe

1. Apa penilaian pertama anda tentang Indonesia..
2. Apa penilaian pertama anda tentang Megawati
3. Apa penilaian pertama anda tentang SBY
4. Apa penilaian pertama anda tentang JK
5. Apa penilaian pertama anda tentang Mbah surip
6. Apa penilaian pertama anda tentang Miyabi
7. Apa penilaian pertama anda tentang Saya
8. Apa penilaian pertama anda tentang Anda
9. Apa penilaian pertama anda tentang Orang Batak, Papua, Jawa, Bugis, Minang dll.
10.Apa penilaian pertama anda ketika anda bangun pagi ini, tentang semua hal yang mungkin akan anda lewati hari ini.

silakan dilanjut sendiri pertanyaannya, capek nulisnya.. huahahaha

See... Jawabannya secara spontan sudah anda simpulkan, padahal hanya membaca tulisan di atas *saya menyimpulkan anda tahu semua yang ada di atas, kecuali nomor 7.. :D.
Dan lihatlah, saya bahkan bisa menyimpulkan kalau anda ternyata sudah menyimpulkan.. *sudah mulai stress saya ini, butuh kopi kayaknya...

Kalau pertanyaan itu saya yang jawab, pasti saya bisa jawab semuanya.
1. Indonesia = negeri saya tercinta
2. Megawati = plin-plan, buah jatuh ternyata jauh sekali dari pohonnya.. :D
3. SBY = kalem, peragu, presiden.
4. JK = grasa-grusu, wapres.
5. Mbah Surip = Ahli surga, karena malaikat tidak akan tega masukin dia ke neraka.. haaag.. haaag.. haagcuih.. :D
6. Miyabi = Bintang bokep
7. Saya = ........ (jawaban boleh dikosongkan) huehehe
8. Anda = pasti orang yang udah baca postingan di atas.. (jiiiiyaaa..)
9. Batak = keras, Papua = keras, Jawa = Lembut, Bugis = Keras, Minang = Perhitungan
10. Bersyukur karena saya masih hidup hari ini.

Saya bisa membandingkan Luna Maya dengan Dian Sastro, lebih cantik Dian.
Kenapa...? karena begitulah standart saya... huahaha :P
Sudah paham kan...? bagus..

Begitulah kira-kira inti postingan ini, saya lagi tidak bisa serius menulis.
Padahal saya tadi ingin menulis serius, saya baca bukunya Tere-liye yg judulnya Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, eh.. nemu kata2 seperti kalimat pertama di atas, bagus deh tu bukunya, gambarnya aja dah tak siapin gambar bulan, * ngambilnya disini. ternyata.. oh ternyata.. :D
Jadi mari kita tutup dengan indah...

Silakan anda menilai sesuatu itu dengan standart yang menurut anda sudah menjadi standart anda, tapi ada sesuatu yang harus selalu anda ingat jika menilai sesuatu atau seseorang.

jika ingin menjelekkan seseorang, pikirkan satu kebaikannya. Mungkin bagi anda dia bukanlah siapa-siapa, tapi bagi orang-orang di sekitarnya, mungkin dia adalah pahlawan.

nb : akhirnya ada sedikit tulisan yang serius juga... huahahaha

Telusuri Jejak..
Category: , , ,   26 Comments
[Masihkah] Garuda Di Dadamu


kita adalah bangsa yang besar.. -Ir.Sukarno-

Tidak main-main memang kesaktian burung yang satu ini.
Bahkan negara kita menjadikannya sebuah simbol, lambang pemersatu bangsa.
Garuda adalah raja dari semua burung, salah satu dewa mitologi hindu.
Ukurannya yang besar dapat menghalangi matahari.

Garuda, yang hakekatnya adalah seekor burung penguasa langit.
Kini terkurung dalam sangkar,sangkar emas atau berduri entahlah.
Garuda, yang dulu begitu gagahnya mengepakkan sayap dan terbang menembus cakrawala kini hanya terpekur di dalam sangkar sambil menunggu makanan dari tuannya.
Garuda, yang akhirnya beranak pinak di dalam sangkar melahirkan anak-anak garuda yang tidak dapat terbang karena sudah hidup nyaman di dalam sangkar.
Lalu generasi-generasi berikutnya lupa bagaimana caranya terbang, karena dia tidak pernah melihat pendahulunya terbang.
Akhirnya sampailah pada generasi sekarang, entahlah generasi yang keberapa dari garuda, yang tidak tahu langit itu seperti apa dan yang lebih parah, tidak tahu kalau dia adalah garuda...!!!

Garuda itu sekarang sudah berubah jadi emprit
Garuda itu sekarang sudah berubah jadi beo
Garuda itu sekarang sudah berubah jadi gagak
Garuda itu sekarang sudah berubah jadi hering

Kita tidak pernah bercermin, karena takut melihat jeleknya rupa kita.
Kita tidak pernah berteriak, karena tidak tahu seperti apa suara kita.
KIta tidak pernah bercita-cita, karena masih nyaman hidup di sangkar.
Kita tidak pernah belajar, karena tidak ingin digurui.

Ketika Sultan Pontianak merancang garuda dan Sukarno menyempurnakan garuda menjadi sebuah lambang negara, yang ada di benaknya adalah semangat garuda dan ideologi pancasila.
Betapa bangganya dulu pahlawan-pahlawan kita menyandang nama garuda.
Kekuatan dan keberanian garuda seakan-akan tercermin dari sikap para pendahulu-pendahulu kita.
Sebagai sebuah bangsa, kita adalah bangsa garuda.

Tapi sayang, semangat itu seakan-akan pudar.
Garuda itu seperti menghilang.
Kita ditinggalkan.
Atau kita yang melupakan.

Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju


-Garuda Pancasila-

judul postingan terinspirasi dari film yang lagi diputar di bioskop

Telusuri Jejak..
Selamat Datang di Pasar NKRI

orang tahu kalau mencuri itu adalah dosa, tapi mengingatkan dosa untuk seorang pencuri adalah hal yang sangat sulit.

Pasar...
Dalam bahasa sehari-hari artinya adalah tempat ramai, tempat melakukan transaksi jual-beli, baik itu sembako, buah2an, daging, saham dll. Tapi belakangan ini yang marak dibicarakan adalah pasar bebas, bebas sebebas-bebasnya, mau jual-beli apa saja boleh. Jual kambing ya boleh, beli sepatu ya boleh, jual-beli emas ya boleh, jual-beli nama ya boleh, jual beli kehormatan juga boleh, semuanya boleh.
mau cara jual-belinya gmn2 juga sah, cara ustad ya sah, cara preman ya sah, cara penjilat ya sah, cara bunuh2an ya sah, sah dan sah.
mau hukum jual-belinya ikut yang mana juga silakan, ikut hukum barat silakan, timur ya silakan, selatan, utara silakan, hukum rimba juga silakan, bahkan hukum antah- berantah tetap dipersilakan.

Inilah keadaan pasar di negeri kita..
dari yang kecil sampai yang besar ikut meramaikan pasar..
Apalagi sekarang lagi marak2nya kampanye pilpres, semua teriak di pasar..
Sambil transakasi apa saja, yang penting ikut..

Pasar pilpres memang lagi heboh..
Ada sebuah pernyataan di televisi yang membuat penonton sedikit mencibir, khususnya aku. Begini katanya...

'kita sedang berada di saat-saat yang paling menentukan bangsa ini, seperti sebuah pertandingan sepakbola, ibaratnya kita sedang menyaksikan pertandingan final.'

Cie... final katanya, aku mencibir..
Kalo ibarat sepakbola, harusnya ada penyisihannya donk, perdelapanfinal, perempatfinal, semifinal, baru final..
Lha ini, tau-tau udah final aja dan lucunya kontestannya lebih dari dua... ada-ada saja orang-orang di negeri kita kalau soal membuat orang tersenyum.
ok, cukup, kita tidak sedang membahas pilpres, kita sedang ngomongin pasar.. hehehe

Pelaku pasar juga sangat-sangat pintar..
Untuk melariskan dagangannya, isu2 pun dimunculkan, ada yang ngomong neo-liberalismelah, ekonomi kerakyatanlah, kemandirianlah, yang penting gimana dagangan laku.
Yang beli akhirnya bingung, tidak mengerti apa-apa, seperti kerbau yang dicocok hidungnya, ikut saja apa kata pelaku pasar.
Untunglah pembeli di negeri ini adalah orang-orang konsumtif, jadi apa saja yang kemasannya bagus, beli. Mau isinya racun kalau orang yang jual cantik, beli.Asal produknya bisa buat pembeli jadi terkenal,walaupun jual anak istri, tetap beli.

Yang mengelola pasar adalah sebuah PT yang bernama NKRI, dengan hukum dan aturan2 yang sangat rancu dan kabur, yang penting bebas.
Ketika Belanda mengenalkan pasar yang bernama liberalisme melalui tanam paksa di negeri ini, banyak pelaku pasar yang protes, karena Belanda mindahin pasarnya ke luar negeri, tapi pabriknya di negeri ini.
Lalu muncullah Van Deventer dengan pasar etis. Pelaku pasar bersuka cita, apalagi pembeli karena pasar ini sangat merakyat, selalu memberi diskon, bahkan obral sampai 80%.
Akhir-akhir ini muncul lagi pasar yang namanya liberalisme itu, dengan tambahan neo di depannya menjadi neo-liberalisme.
Pelaku pasar meradang, saling tuding kalau si anu adalah penganut paham pasar itu, si anu itu neoliberalisme. fitnah bertebaran di seantero pasar, tidak ada yang terima kalau disebut sebagai penganut pasar tersebut.
Tapi lucu sekali pelaku pasar kita, semua membenci yang namanya pasar neo-liberalisme itu, tapi jelas-jelas semua menganut paham pasar tersebut.

Hingga sekarang pergunjingan itu masih berlangsung, siapa yang benar kita tidak tahu.Dan sadar atau tidak, kita juga termasuk pelaku pasar, pembeli ya kita juga..
Hanya satu yang pasti, semua pasar ini tidak pernah menunjukkan kwitansi pembayaran, tidak pernah ada transparansi dana, pasar seolah-olah tutup mata kalau di pinggir2 pasar itu banyak pengemis yang butuh sedikit kebaikan dari pasar.Di emperan2 banyak anak2 terlantar yang tidak mengerti kalau bapak dan ibunya masuk ke pasar untuk menjual kehormatan keluarganya. Di sudut2 pasar, banyak orang2 yang tidak mampu akhirnya dengan pasrah menjual hasil kerja kerasnya demi sebuah harapan yang bernama pasar, karena hidupnya tergantung pasar..
tidak pernah mensejahterakan kehidupan negeri ini, tidak pakai akhlak, sudah mematerikan manusia dan memperjual-belikan tuhan.

Selama kita tidak mengerti bagaimana caranya berdagang, maka kita tetaplah bangsa yang konsumtif.
Kalau hukum berdagang kita tetap seperti ini, maka mau diganti jadi pasar abrakadabra juga, kondisinya tetap seperti ini.
Tapi anehnya kita menikmatinya...
Pasar NKRI yang tidak pernah sepi..


Telusuri Jejak..
cinta itu..

cinta itu alasan..
tanyakan para pecinta, bagaimana mereka memperlakukan cinta..
nafsu, akal, pengetahuan, sejarah bahkan dunia terjadi karena cinta
sebuah alasan untuk hidup, sebuah alasan untuk mati..

cinta itu satu...
selalu mencoba menyamakan, cenderung menyerupai..
tidak pernah ada kata 2,3 dst..
selalu satu, menyatu, menyatukan, mempersatukan dst...

cinta itu keadaan..
bisa dikondisikan, menjadi apapun, dalam cinta..
tidak ada rumus, hitung2an tidak berlaku, semuanya menggunakan cinta..
kenyataan kadang tidak penting jika keadaannya memakai cinta..

cinta itu tidak suci..
selalu meminta imbalan..
banyak kepentingan disitu..
memaksa hal-hal yang bisa dipaksakan..

cinta itu masa lalu..
sesuatu yang dikenang dan dilewati hidup
sedetik,semenit,sejam,sehari,sebulan,setahun,bertahun-tahun kejadian..
bukan sekarang atau masa depan..

cinta itu abstrak..
tidak jelas bentuknya..
tidak ada yang tertangkap panca indra..
hanya bisa dirasa..

cinta itu selalu bertanya..
tidak puas dengan satu kemungkinan..
menjebak di satu retorika..
bermain dan menebak di alam pikiran sendiri..

cinta itu tidak berwarna..
percuma kalau hanya satu warna, ironis kalau terlalu banyak warna..
tidak perlu warna, karena cinta menutup semua warna..
hanya bening, tidak lebih..

cinta itu proses..
menjadi orang baik atau menjadi orang jahat..
menjadi dewasa atau kembali menjadi anak-anak..
menjadi sesuatu atau tidak menjadi apa-apa..

cinta itu titipan..
tidak datang sendiri atau dibuat-buat..
hanya sebuah paket untuk dikirimkan dari sang pencipta..
bisa salah alamat atau bahkan tersesat..

cinta itu punya nama..
terserah mau memberi nama apa untuk cinta..
tapi pada dasarnya selalu ada catatan kecil di bawah nama cinta..
jika tidak, tulislah kembali karena itu tanda tangan sang khalik..



'kecret.. inilah hasilnya kalau tidur tidak nyenyak, gara2 udara panas.. :))'
akhirnya nulis lagi.. ah.. senangnya..

Telusuri Jejak..
Category:   6 Comments
Related Posts with Thumbnails