Wake Me Up When September Ends

Jika rasa makanan adalah dari lidah, maka rasa menulis adalah dari hati.

Fiuuhh... baru buka blog ini lagi.
Hujan dan berita gempa mengawali hari ini.
Semoga saudara2 yang ada di Sumatera, khususnya Sumatera Barat diberi kekuatan dan ketabahan.

Kemaren memang emosi banget, dan gak tau mau dikeluarin dimana, dan akhirnya blog inlah yang jadi sasaran tembak..:D

Nasi sudah menjadi bubur, putusan sudah dijatuhkan.
Terlalu buang energi kalau harus terus memikirkannya, sekarang adalah mencari solusi.
Life must go on, begitu kata sang bijak.
Face it and solve it, begitu kata .... *siapa itu, lupa aku*.

Sejujurnya postingan kemaren murni unek2.
Aku tahu aku bisa menghadapinya, hanya ingin mengeluarkan isi hati, daripada kutahan jadi penyakit, atau aku membuat keributan di tengah pasar gara-gara itu, kan gak lucu jadinya... :D

Aku tidak pernah dendam dengan itu, emosi boleh tho... hehehe
Membuang energi negatif itu ternyata bisa meringankan, postingan itu benar2 menolongku.
Melihat lagi lebih jelas, berpikir melingkar dan membuatku merasa lebih dewasa.
Aku tidak sedang mencari simpati dari tulisan itu, hanya pengen memaki.
Terimakasih buat teman2 yang meninggalkan komentar, kuterima semua sebagai proses belajar.

Buatku inilah terapi yang paling efektif, menulis, menulis semua yang ada dipikiran dan belum sempat terkatakan.
So, wake me up when september ends... eh udah oktober dink.. :D
Kalau begitu selamat datang oktober, selalu ada pelangi setelah hujan.

Category: ,  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
15 Responses
  1. teruslah berkarya sob...

  2. yup, mari menulis dg hati.

  3. Yah, kami turut berduka cita juga...
    semoga diberi ketabahan

  4. ya..turut prihatin atas bencana (lagi-lagi) gempa yang menimpa saudara-saudara di Sumatera Barat.

  5. Ya...namanya cobaan, kita gak pernah tahu kapan datang'x...
    Gue juga turut berduka cita...

    Welcome Ocktober, good bye September :D

  6. yaaah...
    sampe saat ini hujan belum juga turun bro,, mana aer dirumah dah mulai seret...

    semoga ajah yah OCTOBER membawa kebahagiaan di INDONESIA,, tak ada lagi cobaan yg mendera

  7. *jadi bingung baca postingan ini*..
    baca postingan sblmnya deh, biar gak binun..... :P

  8. eh, turut berduka buat saudara2 kita di Sumbar...
    ah, bencana msh saja mengakrabi kita ya...

  9. that is it, bro.. menulis memang media yang paling jujur untuk menumpahkan semua isi di hati. jadi, tetaplah menulis!! :D

  10. kadangs esuatu setelah diluapkan akan jadi lebih baik kok, beruntung kamu bisa meluapkannya ke blog, itu lebih baik dripada meluapkan kekesalan pada orang orang kan

  11. >>suryaden : makasih kang.. :D

    >>JengSRI : betul jeng, saya bersemangat sekali euy.. hehehe

    >>Sang Cerpenis bercerita : mungkin saya harus banyak bertanya pada yang sudah banyak menulis.. :D

    >>mimogami : buat saudara2 kita...

    >>Henny Y.Caprestya : lagi2.. moga ada usaha untuk akrab dengan ini.. :)

    >>Phonank : semoga..

    >>Tisti Rabbani : ojo bingung2 mbak, ak gak pa2 kok, ya turut beduka untuk saudara2 kita.. :)

    >>QueeniieAngeLa : ok sist.. *loh* hehehe

    >>mocca_chi : menulis di blog mungkin tempat 'sampah' yang paling menyenangkan buatku... makasih ya.. :)

  12. >>Zippy : selamat datang oktober.. makasih bro, doanya untuk saudara2 kita.. :)

  13. Setuju!
    Menulis itu terapi!!
    drpd dikeluarkan ke orang dengan kata2 malah bikin luka, mending ditulis and bisa jadi bahan evaluasi juga.... (walaupun berharap juga, yg kita keselin itu baca tulisan kita biar nyadar dikit gitu hehehe)

  14. >> Eka Situmorang-Sir : setuju, sekarang kadang senyum sendiri kalo baca arsip2 tulisan yang lama.. :)

  15. Setujuuu !!! menulis memekakan hati dan mengasah empati... :-)

Leave a Reply

Related Posts with Thumbnails