Akal dan Kitab Suci

Kapan pertama kali kitab suci ada..?
Kalo direka-reka menurut ilmu manusia, mungkin sekitar 130 abad yang lalu atau 13 milenium yang lalu.
Ketika nabi Daud pertama kali menerima wahyu dari Tuhan dan terciptalah Zabur, lalu menyusul Taurat, Injil dan kemudian disempurnakan oleh Al-Qur'an. *saya mengambil sudut pandang islam.
Bukankah kita mengenal nabi-nabi sebelum nabi Daud..?
Bukankah kita tahu ada peradaban sebelum itu..?
Lalu kenapa orang-orang di masa itu begitu lama masa hidupnya, sampai ratusan tahun bahkan ada yang mencapai ribuan tahun.
Begitu lama sampai mungkin mereka masih bisa melihat tujuh generasi di bawahnya.

Masa sekarang, umur manusia rata-rata hanya sampai 70-80 tahun.
Itu bahkan sudah sepuh banget, walaupun ada yang sampai 90-100 tahun, tapi sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi, sudah bergantung pada orang lain.

Lalu apa hubungan kitab suci dan manusia..?
Kalau diambil perbandingan di atas, maka umur manusia sebelum mengenal kitab suci lebih lama daripada orang yang sudah mengenal kitab suci.

Kenapa..? Why..?
Kenapa Allah baru menurunkan kitab suci setelah begitu lama tercipta peradaban di muka bumi.

Karena orang-orang di peradaban yang lalu tidak perlu kitab suci untuk mengatur hidupnya, sedangkan orang-orang di masa sekarang butuh kitab suci untuk mengatur hidupnya.
Karena peradaban yang lalu punya hukum dan aturan hidup dalam dirinya masing-masing, sehingga tidak perlu adanya kitab suci, sedangkan di masa sekarang kitab suci adalah hukum dan pengaturan hidup bagi manusia.
Karena peradaban yang lalu, disitulah para nabi-nabi ada sehingga orang-orang di masa itu punya panutan. sedangkan sekarang, orang-orang tidak punya panutan makanya diberi kitab suci.

orang-orang di peradaban yang lalu lebih simpel cara berpikiranya, sangat patuh pada pemimpinnya. Itu bisa kita lihat dalam kisah-kisah para nabi.
Orang-orang di masa sekarang (orang modern) sangat rumit cara berpikirnya, rewel lebih tepatnya. Semua hal dipertanyakan, makanya ada kitab suci untuk memberi batas dan menjaga manusia agar tetap berada di jalur 'manusia'.

Mari kita kembali ke belakang, bukankah manusia adalah masterpiecenya Allah..?
hingga diberi keistimawaan yang berupa akal pikiran.
itulah dasar kita menjadi khalifah di muka bumi.
Dan diberi tuntunan hidup dalam bentuk kitab suci karena kita berakal.

Makhluk ciptaan tuhan yang lain tidak ada yang diberi akal, jadi kambing tidak perlu kitab suci.
Akal membutuhkan kitab suci seperti busur dan panah, akal sebagai busur dan kitab suci sebagai panah.
Dan untuk mengolahnya, kita membutuhkan ilmu.
Panah tanpa busur, itu tidak akan sampai kemana-mana. hanya akan melukai sekitarnya.

Kitab suci menjadi hukum kita dalam hidup, menjadi acuan kita.
Lalu ada hukum eksternal, itulah yang banyak kita temui sekarang. UU, peraturan, adat, kepres, piagam PBB dan sebagainya.
Hukum itu mengikat, padat dan memaksa. Tidak boleh diganti jadi apapun, itu hukum. Ganti satu huruf aja gak boleh, itu hukum.
Bedanya adalah, kitab suci adalah hukum internal dalam dirimu yang nanti outputnya adalah perilaku.
sedangkan yang lain seperti UU, peraturan adalah hukum di luar dirimu yang mengatur dirimu dalam bermasyarakat.

Kita memerlukan akal kita dan mengolahnya dengan ilmu kita supaya aplikasi di kehidupan kita benar-benar berguna.

Jika ada yang padat yaitu hukum, berarti ada yang cair donk, berarti ada yang relatif.

Subuh itu 2 rokaat, itu hukum.
Bacaannya jelas, tata cara sholat, dari mulai takbir hingga salam itu padat. gak bisa diubah-ubah.
Tapi khusyuknya sholat, itu relatif. Langgam pengucapan bahasa ketika sholat itu juga relatif, menyamakan dengan logat arab itu bagus, tapi kalau tidak bisa ya tidak apa-apa.

Kalau dengan skala yang lebih besar, kebudayaan itu jelas relatif, pendidikan itu relatif, politik itu relatif, kesehatan itu relatif. yang menjadi ranah hukum adalah administrasinya, aturannya.
Musik itu relatif, jelas. Kamu tidak bisa memasukkannya ke ranah hukum, tidak bisa membandingkan musik si A dengan si B, karena relatif dan akan banyak unsur menyertainya.
Ranah hukumnya adalah tidak boleh membajak, karena ada hukumnya tentang pembajakan.

Di daerah-daerah yang relatif inilah timbul yang namanya kreativitas, disinilah akal dan ilmu dipakai.

Manusia modern menggunakan akalnya tanpa berpegang pada hukum hidupnya, yaitu kitab suci.
Seperti kitab suci yang dipakai dalam hidup tanpa menggunakan akal.
kedua-duanya tidak akan jadi apa-apa.

Banyak yang mencampur-adukkan wilayah hukum dan kreativitas.
Agama bercampur dengan politik..
Akhirnya, agama menjadi relatif dan politik jadi wilayah yang padat.
Ulama berdakwah di ajang politik dan agama digiring untuk menjadi pengikut politik tertentu, itulah pemikiran manusia modern sekarang.

Musik Dangdut katanya musik kampungan, itu kan relatif. Kau harus mendengar musik yang lain untuk membandingkannya dan itu belum cukup. Karena kau hanya punya dua daun telinga.
Karena itu dengarkanlah melalui telinga yang lain, kalau tidak bisa berarti jangan memvonis. Disitulah akal dan ilmu.

Kalau negara mengeluarkan peraturan, harga minyak goreng adalah Rp.5000 *umpama
Itu hukum, aturan, semuanya yang termasuk ke wilayah hukum harus menggunakan peraturan itu.
Tapi manusia modern mencampurkannya jadi wilayah relatif, ada yang Rp.6000, Rp.7500 sbg. Akhirnya rancu kan.

Gaji DPR dalam UU adalah 20 juta *umpama lagi. Itu peraturan, padat.
harusnya kan cuma itu, tapi ternyata bisa jadi relatif, bisa jadi 50 juta.

Yang mencuri harus dihukum. Itu peraturan
Jadi relatif ketika mencuri tapi pakai dasi tidak perlu dihukum, lha itu apa..
peraturan ya peraturan, hukum ya hukum. A ya A, hijau ya hijau, jangan abangan.

Tapi ketika masuk ke wilayah kreativitas, wilayah relatif malah hukum yang dipakai.
Dilarang pesbukan, lha itu jelas-jelas hukum je, padahal tidak ada dalam kitab suci manapun tentang pesbukan.
Yang ada adalah, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. dan itu masih wilayah relatif, berlebihan itu masih bisa dijabarkan dengan lebih luas.
Menulis saja sekarang sudah masuk wilayah hukum, ada UU ITE.

Yang mau masuk kedokteran UGM membayar minimal 70 juta *umpama lagi dan lagi
berarti yang tidak bisa membayar minimal sejumlah itu tidak bisa masuk kedokteran UGM, itu kan jadi wilayah padat, menjadi hukum yang jelas-jelas tidak ada di UU tentang pendidikan.
Jika ada minimal, berarti jika membayar diatasnya peluang masuk bisa lebih besar.
Padahal pendidikan adalah wilayah relatif. Otak dan kreativitas manusia jadi nomor sekian karena adanya peraturan itu.

Tapi manusia modern *kita maksudnya sangat rewel, hingga teori di atas dimentahkan dengan argumen-argumen masing-masing.
Kitab suci bisa diperdebatkan, apalagi undang-undang, peraturan dan sebagainya.
Karena akal bisa di kendalikan manusia, dan ilmu serta kitab suci bisa dikaji ulang oleh manusia modern maka Allah menitipkan satu unsur lagi untuk menyertai akal tersebut, yaitu cinta.

*Walah, jadi panjang gini postingannya dan melebar kemana-mana.. hehehe
mungkin bagusnya disambung aja di artikel berikutnya supaya nyambung sama kalimat pertama.Saya harap tidak mumet membacanya, saya yg nulis aja agak-agak mumet, tapi ini hanya artikel, semoga berguna dan bisa diambil intinya..

Link Terkait
Akal dan Kitab Suci -2-

Category: , , , , , ,  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
28 Responses
  1. Yang pasti Kitab Suci untuk penutun manusia ke Jalan yang benar

  2. Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku

  3. usul.. hehehe.. open id.. atau url dibuka dunk hehehe
    Salam Sayang

  4. bahkan perlu undang-undang, peraturan pengganti undang-undang, peraturan presiden, keputusan presiden, dst dll

  5. pemikiran yg bagus. cuma mia kurang setuju jika dibilang orang masa dahulu (sebelum ga ada kitab suci) di bilang patuh2 pada pemimpinnya. Bisa kita liat di ummat nabi nuh, nabi luth dan nabi-nabi lainnya sebelum nabi daud. Berapa banyak dari mereka menentang ajaran para nabi sehingga Allah menimpakan bencana yang dahsya di peradaban zaman dahulu. Bahkan yang selamat sangat sedikit jumlahnya.

  6. menegakkan aturan main itu memang perlu.

  7. wow artikelnya keren banget ..kreatif...jadi ingin tahu sambungannya ! thanks ya

  8. Wah panjang banget postingnya, sampe lama bacanya,
    tapi isinya bagus banget, kitap suci itu memang diturunkan sesuai dengan keadaan, sesuai dengan kebutuhan. dan bisa menjawap pertanyaan2 yang waktu itu menjadi masalah.
    kalo masalah hukum saya malah jadi pusing. tapi yang penting bagi saya, saya tidak melanggarhukum dan agama gt aja dulu.
    semangat!
    Stop
    Dreaming Start Action

  9. @ Itik Bali : yup, pasti. tp kok masih masih dipertanyakan...?

    @ Kang Boed : sudah kang, makasih sarannya.. :D

    @ Attayaya : goalnya bukan kesitu nanti bang.. :)

    @ Mia : terlepas dari apa yang mereka percayai, bukan benar salahnya yg diliat, tapi patuhnya. ketika nabi2 datang dengan ajaran baru, butuh waktu lama untuk menyakinkan suatu kaum, bahkan ada yg sampai kena azab.

    @ lovepassword : aturan main harus perlu, dan jelas.. :D

    @ angga chen : wah.. semoga bermanfaat.

    @ pasang iklan : ya, diambil yang baik2 aja. ini hanya artikel.. :)

  10. Keren tulisanya :) gak biusa koment deh... sebab akibat, baik buru, hitam putih... (ko gak nyambung yah? yang pastinya, janagn sampai ketika Allah menciptakan kita akal tapi, malah buat akal-akalan apalagi, sampai meperakal hukum Allah, naudzubillah. Wallahu'alam

    Afan nih, baru mampir. Sering di landa kesibukan yang terkadang menjadi sok sibuk dan menuai penat. Akhirnya, mind set untuk kesini selalu terundur. :( kalau mau ikutan KBO, boleh2 aja dengan senang hati :)

    jangan lupa, add id ymku yah, sekarlangit01@yahoo.com. Hari ini, Insya Allah ku update beritanya. Makasih tulisannya bagus :) tetep semangat, semoga aku bisa belajar lebih banyak.

  11. karena makannya semrawut,
    karena stress tingkat tinggi,
    karena kebutuhannya yang bikin orang sekarang umurnya pendek..

    kalo semua disamain,
    bukannya mirip komunis?

    kalo semua diatur 1 aturan,
    mendingan balik ke barter aja.. hahahaha...

  12. spikles dehh....
    hehehe

    nice posting cok :)

  13. kenapa tmbaH pendeK umurx??!!!
    kereNa manusia sKg kebyakaN mikir,,kebanyakaN maunya..kenyakan stress...kebanyakaN mikirin urusan oRg...

  14. @ anazkia : akal-akalan, setuju saya. ini tulisan juga harus pke akal mikirnya. hahaha
    oiya, sudah saya add, namanya ludah_buaya@yahoo.com.
    insyaAllah kalo gak ada kerjaan pasti ikut. :D

    @ denny : wah, istilah-istilah itu sepertinya masih relevan kalo ditempatkan di posisi yg benar.. :)
    bukan 1 aturan bang, tapi percaya gak ma buat aturan..

    @ enno : aduh mbak, nyesel saya add fbnya si mbak. cok cak cok trs nih, aslinya kan saya pengen invisible.. huahahaha

    @ chie_putri : saya gak nanya kenapanya mbak, lha itu dijawab sendiri.. :D

  15. tulisannya menyegarkan kang... terimaksih pencerahan tuk wong cilik seperti saiia :)thumbsup:

  16. Allah menurunkan Kitab Suci krn melihat manusia ciptaanNya lebih memilih 'membangkang' pd pemimpinnya...dr kitab2 yg 3 diurunkan Allah, kemudian turunlah Alquran utk menyempurnakan isi kitab2 sebelumnya, diturunkan pd Nabi Muhammad, nabi akhir zaman.

    Jd Kitab suci diturunkan oleh Allah pd akhir zaman (pdhal itu berabad yg lampau) utk menyempurnakan hidup manusia dgn mengamalkan segala perintah Allah dan menjauhkan laranganNYa sebelum datangnya kiamat.

    Pertanyaannya; sudah belum kita mengamalkan isi dr Alquranul karim itu?...

  17. invisible? ah gayaaaa....

    bukannya trus jadi disangka cewek? lebih suka begitu tho?

    ya okelah butet...

    :))

  18. gravatar mel

    kalau tak ada kitab suci , tidak ada kebenaran yg bisa dibuktikan..

    atau istilahnya..hitam diatas putiih.
    tapi sedihnya.terkadang ada itab suci tertentu yg sudah dirubah isinya oleh org tak bertanggung jwb sehingga menyesatkan..
    so..percayalah pada kitab2 yang asli yg tidak pernah dirubah sejak dari awal pembuatannya.

  19. kitab suci yang muantabbbb..i like it...

  20. @ Genial : makasih kang :D

    @ Tisti Rabbani : tarik lg mbak, apakah kita percaya ama yg buat..? :D

    @ Enno : butet..? *siapin peralatan perang... hahaha

    @ Mel : postingan berikutnya sudah menjawab..

    @ buwel : makasih kang.. :)

  21. Jadi teringat tauziyah dari ayah seorang teman, "saat ini manusia lebih sering berbuat dulu, baru kemudian mengutip Al-Qur'an. Padahal seharusnya tugas kita sebagai manusia adalah menghayati ayat suci Al-Qur'an, baru kemudian berbuat [a.k.a mengamalkannya] semampu kita"

    ada yang sedikit mengganggu kepala pada analogi busur dan panah...klo baca keseluruhan, sepertinya akal lebih pantas dianalogikan sebagai panah yang tidak akan sampai kemana-mana dan hanya akan melukai sekitarnya. Sedangkan Kitab adalah pegangan sekaligus membimbing larinya panah.

  22. bener juga ..
    kalo udah urusan manusia jaman sekarang haduh berat .. masing2 punya egonya sendiri aturan seperti yang dibilang suka dibalik2kan melakukan pembenaran atas pengetahuan yang dimilikinya entah salah atau benar ;)

  23. gravatar Anonim

    kitab suci pertama turun bersamaan dengan diciptakannya Adam...

    itulah yang disebut dengan kitabullah..

  24. @ penikmat buku : tapi kalo saya akal itu yg tetap jd busur. kitab suci tu kalo dibuat sangat kasarnya, itu hanya sebuah benda mati, dan akal kita yang mengontrolnya. kitab suci ini mau dijadikan kebaikan atau keburukan. tp artikel ini memang bukan mencari pembenaran, jd terserah mau penafsirannya kyk apa tergantung yg baca.. :)

    @ macfamous : manusia sekarang tu kita mas, termasuk saya juga.. hehehe

    @ itempoeti : blm jd kitab spti yg dibaca manusia.. :)

  25. wooow seruuuuu .....
    baca komen aja banyak nambah ilmu
    asyiik
    memang ini blog yang luar biasa

  26. makasih mbak, ambil aja yg baik2.. :)

    sukses buat bisnisnya..

  27. hasil perenungan ya.. :)mantab sob

  28. Mampir nich dari Tangerang.
    menarik sekali blog anda, dan saya sangat suka..
    Salam....
    nitip dagangan y sob
    Aqiqah - Aqiqah Tangerang

Leave a Reply

Related Posts with Thumbnails