Benteng, Oseng-oseng, Klithikan, dan Angop

Kemarin sore aku jalan-jalan di sekitar Malioboro bersama seorang teman SMA-ku. Semacam reuni, padahal kami di kota ini sudah bersama-sama hampir 7 tahun, cuma memang setelah tahun baru kami tidak pernah ketemu, aku ke Sulawesi dan dia ke Palembang.

Bercerita di sekitar Benteng Vredeburg, mengenang masa-masa lalu sambil memperhatikan lalu lalang kenderaan, dan juga merencanakan masa depan sebagai sesama pengangguran habis putus kontrak. :D

Bertemu dengan dua orang teman lain yang sama-sama sedang menghabiskan sore, tidak terasa matahari mulai terbenam. Total 4 lelaki di seputaran benteng, ngobrol ngalor-ngidul dengan topik yang semakin fokus, wanita. :)

Beranjak malam, memutuskan untuk mengisi perut di sekitaran Jl.Ahmad Dahlan, pilihan jatuh ke oseng-oseng mercon yang cukup maknyus kata pak Bondan.
Sambil ber-haaa.. ha.. hii.. hii... *karena kepedasan*, tersiarlah kabar kalau ada seorang teman yang sudah hampir 6 bulan di kota ini belum pernah ke Pasar Klithikan *kemana aja kau lae* :D

Demi memuaskan rasa penasarannya, sehabis makan berangkatlah kami ke pasar Klithikan, sering juga disebut pasar maling, tempatnya para penadah barang-barang bekas atau curian *begitu yang aku tahu*.
Dulu pasar ini berpusat di sepanjang jalan Mangkubumi, dekat Tugu Yogyakarta, tapi sekarang direlokasi oleh pemerintah dan dibuatkan tempat khusus.

Sampai di pasar Klithikan, cuci-cuci mata sambil berharap ada barang yang cukup menarik hati dan kantong, celanaku bergetar, ternyata ada telepon. Seorang teman meneleponku untuk sekedar menumpahkan unek-uneknya, gagal long weekend dan dibuang kantornya ke Ujung Kulon untuk liputan *padahal sih sama-sama liburan juga* :)

Cukup lama telepon itu putus nyambung *maklum telepon kantor, gretongan*, tiba-tiba teman SMA-ku itu mengaduh di sampingku.
Menggerak-gerakkan mulutnya, meludah, dan gelisah.

"na mangua doho..?" *kau kenapa?* aku bertanya
"na uboto puang, na ra martutup babaku, songon kram" *aku gak tahu, mulutku gak bisa nutup, seperti kram* temanku menjawab, dengan suara seperti dikumur-kumur.

Langsung aku menyudahi pembicaraan di telepon dan bertanya apa yang harus kita lakukan, temanku memilih pulang, aku memilih ke rumah sakit.
Pamit kepada 2 teman lain, segera meluncur ke rumah sakit terdekat.

"roakku i tampar begu doon" *mungkin ditampar setan ini* begitu racau temanku
"mungkin" jawabku singkat

Sampai di rumah sakit terdekat, ke bagian pendaftaran. Setelah suster melihat kondisi temanku, mengajak kami ke IGD.
Ada beberapa dokter disana, bertanya ini itu kepada temanku, lalu menyuruhnya duduk di dekat tiang.
Satu orang memegang kepalanya, satu orang memegang mulutnya. Hitungan detik sudah kembali lagi, normal.

"ini namanya angop, mungkin mas menguap atau tertawa terlalu lebar, jadi sendi yang di mulut bergeser" begitu penjelasan dokter

Untunglah tidak perlu obat, hanya disuruh untuk berhati-hati dan menjaga jangan sampai kejadian lagi.
Membayar administrasi rumah sakit lalu memutuskan untuk pulang.

Aku menemukan pesan moral setelah kejadian itu

"jangan menguap terlalu lebar, kalau kau tidak ingin kehilangan uang 100 ribu. Mahal harganya untuk ukuran pengangguran"

hahahaha

Category: , ,  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
7 Responses
  1. Assalamu'alaikum...

    Fandy apa khabar? Lho, kok ke Jogja lagi? dulu di Jakarta...??? Btw, ikutan KBO lagi tuk? Insya Allah tanggal 27. Bukunya masih yang dulu, to kill a mockingbird hehehe sejak dulu tertunda mulu :)

  2. wakakakakaka

    nyokap gw selalu nyuruh gw untuk menutup mulut dengan tangan sangat nguap dan gak boleh lebar-lebar

    wahahaha

  3. wah, baru tahu kalomenguap terlalu lebar bisa begitu. hooaam.....wah, jgn pengen nguap nih.

    btw, oseng2nya kok gak difoto. kan pengen tahu kyk apa bentuknya.

  4. hahahaha...ups! ada-ada aja, peringatannya sangat bermafaat neh...btw oseng-oseng merconnya kapan2 nyobain ah

  5. wuah, oseng2 mercon..
    kangen banget ma sensasi pedasnya..

  6. >> anazkia : Wa'alaikumsalam, kabar baik mbak, iya lagi di Jogja, kemaren di Jakarta :D
    InsyaAllah mbak, tapi mungkin nonton2 doank ya mbak, itu buku belum khatam2 dari tahun kapan saya mulai baca.. hahahaha

    >> Azhar : hati2 lho mas ntar kayak teman saya kalo gak didengerin, pesan orangtua selalu benar. hehehehe

    >> Sang Cerpenis bercerita : saya juga mbak, wah pokoknya jangan lebar2 :P
    fotonya banyak tu di google, saya kmren gak sempat fotoin :D

    >> Penikmat Buku : itu warning buat saya juga.. huehehe
    coba aja, mantab..!!! :D

    >> Pohonku Sepi Sendiri : Mantab tho, enak tho.. hehehe

  7. waaahhh
    mau oseng-oseng mercon nii ..
    :D

Leave a Reply

Related Posts with Thumbnails