Memutar Memori

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun"
"Anakku... anakku..."
"Ibu, yang sabar ya, ikhlas bu, ngucap.."

Siang itu tuhan sedang berbaik hati, memanggil seorang bayi yang baru berusia 4 hari dari tangan seorang perempuan.
Diiringi isak tangis perempuan itu dan tetangga yang sedang mencoba menabahkan hatinya, untuk kedua kalinya tuhan menguji imannya.

Prosesi pemakaman sederhana dilakukan keesokan harinya, masih terasa kesedihan itu.
Perempuan itu terhempas ke titik terendah dalam hidupnya, tidak berani menatap mentari.
Takut bertegur sapa dengan tetangga, pekerjaannya dia tinggal, merasa hidup ini begitu tidak memihak.

Tiga kali dia melahirkan, dua kali dia kehilangan.
Beruntunglah masih ada seorang anak yang bertahan dipelukannya, untuk mendapat kasih sayangnya.
Apalagi ketika itu cerita2 tentang kematian masih kental dengan mitos.
Bahkan ada yang bilang ini adalah sebuah bala.

"Kau dengar kata uwak itu kan..?"
"Apa pulak kau pikir-pikirkan itu, gak ada itu" si suami mencoba berpikir jernih, menenangkan perempuan itu.
"Tapi aku takut bang, masak aku menunggu kehilangan sampai tujuh kali baru hilang balanya, gak sanggup aku bang."
"Sudahlah, bukan kita yang mengatur urusan hidup mati. Kalau memang rejeki kita cuma satu itu, kita besarkan dia dengan baik."
"Bang, kalau yang satu itu juga diambil, ceraikanlah aku. Mungkin memang bawa bala aku dalam pernikahan kita ini."
"Jangan gila kau ya, pikiran macam apa itu.."

.....

Ternyata cerita itu tidak terbukti, bahkan tiga tahun setelah kematian yang kedua, perempuan itu melahirkan lagi, perempuan.
Tidak cukup disitu, dua tahun kemudian bayi perempuan lahir lagi dari rahimnya, semuanya sehat dan tumbuh normal.

"Masih percaya kau tentang bala itu, kau lihat apa yang tuhan kasih"
"Imanku tidak cukup kuat waktu itu, maafkan aku bang"
"Lalu ngapain lagi kau sering ke dokter buat cek2 kesehatan"
"Kupikir aku bisa hamil lagi bang.."
"Ah, gak ngerti aku lagi. Dulu kau menolak punya anak lagi, sekarang minta nambah kau"
"Siapa tahu dikasih lagi.."
"Ingat kau apa yang kubilang dulu, kalau rejeki kita cuma segini, ya sudah kita besarkan mereka baik2. Dan jangan suruh2 aku ke dokter, kau kira aku impoten hah"

.....

Setelah itu kehidupan berjalan baik, cerita tentang menambah keturunanpun sudah bukan lagi topik utama di keluarga itu. Hingga tujuh tahun berselang..

"Bang, aku hamil lagi.. gimana ini.." perempuan itu tidak siap, mengingat umurnya yang sudah bukan masa produktif lagi. Pada waktu itu KB bukan favorit para ibu2 kampung.
"Beginilah cara kerja tuhan, ingat apa yang kau bilang dulu. Mau nambah anak, dikasih malah bingung.."
"Tapi kenapa harus sekarang bang, saat aku mulai berpikir untuk membesarkan, bukan lagi meregang nyawa dan duduk menyusui, aku hampir memasuki masa menopause"
"Terus mau apa kau, mau kau tolak rejeki itu"
"Pokoknya ini terakhir aku melahirkan, jangan nambah lagi.."
"Sok2 mengatur pulak kau, disyukuri semuanya. Jagalah baik2 janin itu.."

.....

Bertambah lagi keluarga mereka, seorang bayi perempuan lahir dengan selamat.
Di awal2 kelahiran, si bayi sering sakit.
Fisiknya dinilai lemah oleh dokter, bahkan pernah dua hari menangis tanpa bisa didiamkan.
Perempuan itu mulai panik, teringat trauma masa lalunya tentang kehilangan.
Kali ini jangan ya tuhan, biarkan dia hidup, pinta perempuan itu dalam doa2nya.

Tuhan ternyata mendengar, bayi itu dibiarkan hidup dan berangsur pulih.
Perempuan itu begitu bersyukur, dan berjanji dalam hatinya, biarlah ini yang terakhir. Sudah cukup karunia ini, Empat anak ini jangan bertambah lagi.

Segala cara dia lakukan untuk mencegah, dari lebih banyak mengkonsumsi air tape sampai terapi pijat kampung yang katanya bisa meminimalkan efek hamil.
Apalagi umurnya sudah tidak bisa dibilang muda lagi, dia memang tidak mau lagi menambah anak.

Tapi tuhan berkehendak lain, dua tahun kemudian dia hamil lagi dan melahirkan seseorang yang saat ini sedang memutar memorinya menulis cerita ini.

....


Kutulis untuk ibuku, yang dengan beraninya bercerita tentang sebuah proses dalam perjalanan hidupnya.

*Maaf ibu, jurus2 menolak lahir itu tidak cukup kuat untuk menahanku melihat dunia dan menyusup diantara cinta kalian.. :)*

Category: , , ,  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
37 Responses
  1. love you mommy mmuuahhh tingkyu sudah melahirkanku ke dunia ini:)
    btw mas oom, pusing nih habis muter2 memori*_*

  2. *Maaf ibu, jurus2 menolak lahir itu tidak cukup kuat untuk menahanku melihat dunia dan menyusup diantara cinta kalian.. :)*

    ===> Hi Hi Hi, jadi anak yang mbrojol yah ? Mirip ikan kuat yang lolos dari jaring, jadi deh. :)

  3. kok ceritanya sama dgnku...kata ibuku, dulu ibu sdh tdk ingin menambah anak (sudah 6 anak seblmku), tp Allah msh memberi ibu ejeki pd saat itu...

    krn kondisi prihatin dan sakit yg diderita ibu, ketika aku dlm perut ibu sdh 3 bln, ibu mencoba utk me'luruhkan' diriku...Subhanallah..barangkali Allah msh melindungiku..aku terlahir sehat tanpa cacat. dan ibuku begitu mensyukuri kelahiranku itu....

    *terkadang manusia bisa khilaf atas apa yg diperbuat, tp tentu Allah memberi dgn maksud dan tujuan yg baik. i love u mom....

  4. wow kisah nyata toh. terus kamu anak ke berapa nih?

  5. nice sharing...


    salam kenal yah...

  6. oh no..kisah ini membuka mata henny!!!
    *bang lilliperry..nanti aja henny komen lagi, kabur duluuuuuuuuuuuuuuuuu*

  7. Wah...pertama turut berduka buat kakaknya yang telah berpulang 4hr setelah kelahiran...
    Oh..ya, nasibnya kok sama yah kayak saya...
    Saya juga "nyungsep" dari peredaran...
    Sempat tak diinginkan karena emang tadinya ortu-Q udah banyak anak, xixixixix...
    Kasian banget nasib gue, hihihi...

  8. cerita yang mengharukan..
    manusia hanya berencana namun tuhan pula yang kan jadi penentunya. ambil hikmahnya-ambil indahnya....

  9. itulah seorang ibu, yg berjuang demi kita meregang nyawa untuk menyelamatkan kita lahir kedunia ini.Untuk seorang wanita merasakan betapa beratnya perjuangan menjadi sorang ibu dikala merasakan disaat masa melahirkan,disitulah betapa rasa hormat dan bakti untuk ibu sangat terasa...

    *salam buat ibundanya ya..

  10. wow! sungguh kisah yang penuh makna.
    dalam kasus ini, intinya ya, syukuri saja nikmat dan anugrah yang diberikan tuhan pada kita.

  11. Syurga dibawah telapak kaki ibu,dengan kita berbakti kepadanya syurga akan ditemukan ...

  12. gravatar DM

    Alamak!! Lincah kali tulisan ini. Aku suka dialog di dalamnya. Tapi, yang bikin geram, kipikir ini fiksi semata. Rupanya...

    Ah, mantap! :)

  13. Waooo... lae punya kisah hidup 9kisah kelahiran) yg hebat juga lae...
    hehehe

  14. >> namaku wendy : sip.. :) ah, gak usang pusing2, memorinya gak kemana-mana kok.. :D

    >> lovepassword : mbrojol..? hahaha

    >> secangkir teh dan sekerat roti : saya aja geleng2 pas dengernya.. :)

    >> Tisti Rabbani : wah, kok bisa samaan mbak, hehehe tapi keluarga saya gak sebanyak itu.. :)

    >> Sang Cerpenis bercerita : hooh, nyata.. setelah 4... :P

    >> Si_Isna : makasih, salam kenal juga :)

    >> Henny Y.Caprestya : lha kamu biasanya merem tho kalo komen.. *manggil Henny balik*

    >> Zippy : woo.. ini sepertinya kisah yg lazim ya di jaman dulu.. hahahaha

    >> Trimatra : makasih mas, saya hanya takut lupa. Jadi mending saya tulis aja :)

    >> ateh75 : begitulah perjuangannya, makanya saya cinta dia.. :)

    >> morishige : yup betul, intinya bersyukur :D

    >> semar : setuju kang :)

    >> DM : ah, mas DM terlalu muji saya :P
    Saya justru banyak belajar dari tulisanmu mas, makasih dah mampir kesini. :)

    >> Bandit Pangaratto™ : hahaha, saya juga yakin lae Bandit punya.. :D

  15. hm... ibu yg terlalu jujur terhadap anaknya..
    ada baeknya juga... jadi tahu sejarah pra sejarah kehidupan si anak...
    dan tentu anak itu akan lebih bijak melihat kehidupannya...

  16. >> elmoudy : saya sempet denger cerita itu beberapa tahun yang lalu, tapi baru kemaren saya tahu langsung dari ibu saya.. :)

    dengan atau tanpa itu, saya tetap cinta ibu saya.. hehehe

  17. hiihhh,,, tulisanmu so sweet banget ut seukuran cowok. jadi gemes >.<

  18. mengharukan? menurutku lucu,terutama bagian yang digaris miringi itu. hiii

  19. salam sobat
    ceritanya bikin haru sobat..
    memutar memori,,penginnya,,
    mengulangi lagi masa kecil yang indah.

    salam kenal ya,,,

  20. hmmmm cerita nyata ya
    ibu selalu menjadi yang terbaik

  21. >> mocca_chi : woo.. hahaha *berniat posting yang baru*
    saya sih terserah mau bilang lucu ato mengharukan, ini murni saya tulis karena saya takut lupa aja. :)

    >> PennyLane : subhanalloh :)

    >> Nura : woo, terharu tho hehehe. saya gak pengen ngulang masa kecil, nanti kenangannya berganti. salam kenal juga :)

    >> attayaya : setuju bang.. :D

  22. Keinginan kita kadang di luar rencana Tuhan bro.Moga anaknya membawa kebajikan pada orangtuanya.

  23. nyokap gw jg pernah berharap kelahiran kakak gw adalah yang terakhir tapi Tuhan berkehendak lain dan lahirlah gw sebagai penutup....

  24. gravatar Anonim

    wah... mantab juga kisah nyatanya bro...

    saluttt...

  25. Hemmm... baru kepikiran.. ternyata memang masing-masing kita semua memiliki cerita unik dibalik proses terjadinya kita... ^_^

  26. >> Azhar : wakaka, mirip ceritanya :D

    >> Pilosopi Bodoh : makasih :)

    >> dewi : iya, jadi ceritamu apa mbak.. hehehe

  27. Per ...
    saya baca dua tiga kali tulisan ini ...
    sebuah tulisan khas lilliperry
    sedikit badung ... tapi sarat makna

    I like this ...

  28. Salam ya buat ibumu :)
    this story is so nice! hehehe

  29. >> Aishalife-line : semoga begitu mbak *maaf komennya kelewat* :D

    >> nh18 : makasih om, jadi masukan buat saya untuk menulis lagi..
    om jangan terlalu muji saya, kepala saya bisa membesar.. hahaha

    >> Eka Situmorang-Sir : akan saya sampaikan.. makasih mbak.. :D

  30. Subhanallah.. maha besar Allah dengan segala kebesaran-Nya.

  31. wuih, aku terhenyak dengan akhirnya...dirimu sungguh rejeki...

  32. wuahh...

    ternyata kamuuuuu...

    huhuhuhu... dadaku serasa sesak membacanya..

    ibu memang mengalami naik turun secara mental dan emosi saat menghadapi soal anak... entah itu menanti kehadirannya, atau merasa cukup tp Tuhan menambahkan lagi, atau saat sudah menerima dengan legowo dan mencintai teramat sangat namun akhirnya diambil kembali...

    :(( :((

    makanya nak, *lg jd orgtua nih :P
    kamu tau kan gmn perasaan ibu kala ituh??
    so, jgn kecewakan dia..
    buat dia bahagia :D

  33. >> Anazkia : Subhanallah... :)

    >> icha : makasih mbak, itu sebuah pujian yang manis buatku.. :)

    >> Lisha Boneth : ahahaha, komennya sangat keren, suka saya.

    baiklah ibu.. anakmu akan selalu mencoba membahagiakanmu... hahaha

  34. wah ini yang cerita ternyata "bang".. mantabb !

Leave a Reply

Related Posts with Thumbnails